Umurnya baru 4 tahun, namun namanya sudah menjadi perbincangan dan bahkan disandingkan dengan perusahaan raksasa multinasional. Ya, Xiaomi adalah vendor smartphone yang fenomenal, dan tentu saja ada alasan mengapa semua itu terjadi.
Kendati mendapat popularitas instan, nyatanya Xiaomi tak mendapatkan semua itu karena keberuntungan. Usaha mereka tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Berikut beberapa latar belakang sehingga membuat Xiaomi disebut sebagai vendor smartphone fenomenal, seperti yang dikutip dari The Next Web, Selasa (12/8/2014).
1. Fans GilaSelain fans Apple yang terkenal suka mengantre iPhone terbaru berhari-hari sebelum penjualan perdana, maka fan boy Xiaomi lebih gila lagi. Mereka tak sekadar 'pemanis' namun juga penggila yang benar-benar gila.
The Next Web pernah menceritakan pengalamannya, saat melihat peluncuran smartphone terbaru Xiaomi. Dan betapa terkejutnya jurnalis asal barat itu melihat orang berbondong-bondong merangsek masuk ke ruangan acara.
Bahkan, pernah dalam sebuah acara pernah terlihat penjaga keamanan harus mencegah masuk para fan boy itu tersebut. Mereka sempat beradu mulut dengan petugas keamanan itu.
Malahan, membludaknya fan boy yang ingin masuk itu tak hanya membuat petugas keamanan kewalahan, namun juga membuat para jurnalis terkunci dari luar karena sudah tidak ada lagi tempat untuk masuk.
2. Mengais Untung dari Harga MurahSalah satu ponsel flagship terbaru dari Xiaomi adalah Mi3 yang rilis resmi akhir 2013 lalu. Handset ini punya spesifikasi premium. Sebut saja prosesor quad core 1,8 GHz Nvidia, layar 5 inch full HD, kamera 13 megapixel dan casingnya terbuat dari metal.
Harganya cuma di kisaran USD 300 saat diluncurkan, cukup jauh di bawah ponsel serupa dari vendor besar. Tapi sejatinya, Xiaomi tetap bisa meraih untung dalam penjualan Mi3 meski harganya murah.
"Saya kira mereka menghasilkan setidaknya laba USD 100 dari tiap Mi3," kata Minatake Kashio, Direktur Fomalhaut Techno Solutions. Pihaknya memperkirakan, biaya pembuatan Mi3 di kisaran USD 157.
Hal lain yang membuat Xiaomi dapat menghasilkan keuntungan dengan ponsel murah adalah mereka tidak menghabiskan banyak uang untuk beriklan dengan cara tradisional. Xiaomi juga tidak punya toko fisik sendiri, yang boros biaya karyawan serta ongkos lainnya. Ya, Xiaomi menjual ponselnya melalui e-commerce.
Xiaomi memiliki toko online sendiri, dan juga menjual produknya di Tmall.com, salah satu retail online terbesar di China. Mereka tidak hanya menjual handset, tapi aksesoris seperti headphone, bahkan kaos atau boneka.
Boneka maskot Xiaomi yang wujudnya kelinci, ternyata lumayan laris dan menghasilkan pendapatan tidak sedikit. Boneka ini berhasil terjual 180 ribu unit di tahun 2012 saja.
Untuk meningkatkan brand awareness, Xiaomi mengandalkan promosi di jejaring sosial, jurnalis ataupun dari mulut ke mulut melalui fans yang dijuluki Mi fans.
3. Jurus Hunger MarketingTahap pertama penjualan Xiaomi Mi3 pada Oktober lalu menjual 100 ribu unit dan langsung habis dalam 2 menit. Tujuh hari kemudian, baru ada tahap kedua dengan kuantitas unit sama, dan terjual habis juga dalam waktu cepat.
Ada alasan mengapa jumlah yang dijual lumayan terbatas. Selain untuk memunculkan hype, Xiaomi juga hanya menghadapi sedikit risiko karena menangani persediaan yang sedikit, tidak langsung banyak.
Namun memang metode ini ada kekurangannya, terutama jika minat konsumen sangat besar. Tahun lalu, ponsel Xiaomi Hongmi menerima 7,4 juta pre order, padahal persediaan ponsel terbatas.
Memang, pada akhirnya, klaim laku ribuan unit dalam waktu sekejap ini bagian dari strategi marketing. Dan di kemudian hari menjadi kontroversi yang bukan tidak mungkin akan melekat di diri Xiaomi.
Belum lama berselang, Taiwan Fair Trade menghukum Xiaomi lantaran kampanye 'hunger marketing' yang dilakukannya. Vendor asal China ini dituding melebih-lebihkan penjualan produknya sehingga tampak berharga dan sulit ditemukan.
Taktik dagang yang dilakukan oleh Xiaomi ini tidak dibenarkan, dan pihak komisi perdagangan Taiwan memberi ancaman denda USD 20 ribu.
4. Membajak BOS GoogleBerbagai alasan untuk sukses Xiaomi di China kemungkinan sesuatu yang dapat direplikasi di luar negeri. Xiaomi adalah perusahaan yang dilahirkan untuk menjadi global dari awal meskipun mulai di China.
Ini bisa dililhat dari karyawannya yang terdiri dari berbagai perusahaan teknologi internasional -- di antaranya merupakan alumni Microsoft dan Google. Bahkan mereka membajak Hugo Barra, mantan Vice President Google yang juga bos Android.
Barra mengaku bahwa dirinya telah memperhatikan Xiaomi dari awal dan dia sangat terkesan dengan Rom yang dibuat oleh perusahaan itu sebelumnya.
"Saya sangat bangga dengan pekerjaan yang luar biasa kalian lakukan dengan MIUI. Xiaomi adalah pendukung Android besar dan merupakan bagian yang sangat penting dari ekosistem Android di China. Sekarang saya percaya seluruh dunia siap untuk belajar dari Xiaomi," pujinya saat itu.
CEO Xiaomi Jun Lei mengatakan bahwa Barra, yang pindah ke Beijing, bisa membantu Xiaomi membuat MIUI lebih baik dan mempercepat ambisi global perusahaan.
5. Suara Pengguna Paling DidengarPada dasarnya, semua pengguna Xiaomi memiliki suara dalam produk terbaru yang nantinya akan diumumkan. Inilah yang membuat Xiaomi begitu dicintai oleh penggemarnya.
Dibandingkan dengan ekosistem tertutup yang digunakan oleh banyak perusahaan teknologi, sistem terbuka Xiaomi telah menarik banyak pengguna yang cukup yang puas dengan fitur-fitur tertentu di smartphone mereka tetapi tidak ada kekuatan untuk didengar.
Pengguna di luar negeri kemungkinan akan tertarik pada sistem Xiaomi untuk alasan yang sama persis yang membuat pengguna China terpikat.
Komitmen Xiaomi untuk para penggunanya terutama dilihat pada software MIUI, yang sekarang dalam versi 5, dan dipuji oleh Barra. Kustomisasi Android itu sangat fleksibel dan menggabungkan umpan balik pengguna untuk merilis update mingguan.